Selasa, 20 Oktober 2009

POP MELAYU MODERN MAKIN MELAJU

Oleh Yopi Prabudi

Pada awalnya lagu-lagu berirama pop Melayu jika ditelaah sudah mengalami naik turun dalam panggung blantika musik tanah air. Sebagaimana lagu-lagu berirama pop yang cenderung terkenal dalam kurun waktu tertentu. Musik pop di ambil dari istilah popular yang artinya terkenal. Musik popular adalah nama bagi aliran-aliran musik yang di dengar luas oleh pendengarnya dan umumnya bersifat komersil.
Berawal dari periode kolonial Belanda, waktu itu ada perpaduan alat musik Indonesia, Arab dan Barat yang dimainkan bersama-sama dalam Tanjidor sesuai dengan perkembangan zaman maka aliran musik ini sedikit berubah. Tokoh yang paling terkenal dalam nuansa irama Melayu yaitu P.Ramlee, seorang aktor yang sukses membawa lagu-lagu pop melayu melalui film-filmnya yang berjudul ‘Djuwita’, ‘Bujang Lapok’ dan masih banyak lagi. Pada saat itu banyak film-film yang di ilustrasi oleh musik pop Melayu atau yang di kenal sekarang dengan istilah Original Sound Track (OST). Dalam ranah musik tanah air, aliran pop melayu sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Pada era 1970-an, sejumlah group musik pop Indonesia juga pernah merilis album pop Melayu. Koes Plus dan D’lloyd adalah beberapa band kondang yang sempat mempopulerkan musik jenis ini. Walau mereka eksis di jalur pop namun di beberapa kesempatan mereka kerap membawakan irama musik pop Melayu.
Menurut sebagian orang, lagu-lagu berirama Melayu dekat dengan ketertinggalan. Lagu-lagu berirama pop melayu modern kental dengan rancak Melayu atau disebut juga cengkok Melayu. Namun sekarang, pop Melayu modern makin melaju menguasai blantika musik tanah air. Ini di tandai oleh musisi-musisi negeri ini yang condong dan mengkiblat pada pop melayu modern baik yang berbentuk solo dan group band. Bahkan group-group band yang membawakan lagu-lagu religi mulai terpengaruh menganut irama dari pop Melayu yang sedang naik daun ini dengan alasan ingin meraih popularitas dan pangsa pasar yang menggiurkan di karenakan lagu-lagu berirama pop Melayu umumnya hampir di terima oleh semua kalangan masyarakat.
Ditengah persaingan yang sangat kompetitif diblantika musik tanah air, pop Melayu modern tetap mendominasi dan menunjukan taringnya di dunia entertainment negeri ini. Sebut saja penyanyi solo wanita papan atas seperti Mulan Jamela dalam lagunya yang berjudul Mahluk Tuhan Yang Paling Seksi dengan menonjolkan arransemen ritmis yang kental dengan nuansa pop melayu dipadukan sedikit dengan musik techno yang lebih modern dan berasa. Dalam bentuk group band diantaranya seperti lagu Aku masih Sayang, Cari Pacar Lagi dan Putuskan Saja Pacarmu (puspa) dari ST 12. Sebenarnya Cinta dan Sebelum Cahaya Dari Letto. Group band Wali pun tak mau ketinggalan dengan mengeluarkan lagu berjudul Orang Bilang dan Tetap Bertahan. Bahkan band papan atas seperti Ungu yang menelurkan album religi pun turut membuat lagu berirama pop Melayu modern berjudul Dengan Nafas-Mu dengan yang di dominasi oleh rancak melayu atau cengkok melayu.
Dari beberapa contoh lagu-lagu dari musisi negeri ini yang sedang booming tersebut dapat kita simpulkan karakteristik dari musik pop Melayu modern yaitu :
1. Arransemennya simple dan sangat sederhana
2. Vokalnya dibawakan mendayu-dayu
3. Liriknya muter-muter di situ-situ saja
4. Di dominasi oleh cengkok melayu
5. Mudah di mengerti oleh hampir semua kalangan
Namun ada salahsatu group band yang mengusung nuansa pop Melayu modern sejati yang mengantarkan mereka sebagai band papan atas dan di sebut-sebut sebagai icon dari pop Melayu modern yakni Kangen Band. Band asal Lampung tersebut dengan lagu-lagunya sukses merubah kehidupan mereka yang sebagian besar berasal dari kalangan ekonomi bawah. Band yang berdrummerkan Iim tersebut lahir dari realitas kehidupan rakyat jelata, bukan produk reality show. Lagu-lagu mereka yang sangat hits diantaranya Selingkuh, Yolanda, Kembali Pulang dan masih banyak lagi.
“kamu dimana.. dengan siapa.. semalam berbuat apa…” itulah salah satu penggalan lirik dari Kangen Band yang menurut sebagian orang terkesan “kampungan” akan tetapi justru nuansa kampungan itulah yang menjadikan Band yang bervokaliskan Andhika itu sebagai band pelopor dan pioneer dari pop Melayu modern. Tidak bisa di pungkiri saat ini band yang berbassistkan Bebe ini dapat disejajarkan dengan Ungu dan Peterpan bahkan Dewa. Tetapi, band-band yang kini khusus berjalan di jalur pop Melayu modern tetap punya peluang untuk bertahan di peta persaingan musik Indonesia. Asalkan mereka terus memroduksi lagu-lagu yang modern. Semoga zaman keemasan dari pop Melayu modern ini semakin melaju dan tetap eksis di blantika musik negeri ini. Bravo.. pop melayu Modern




.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar