Rabu, 13 Februari 2013

Alat Musik Sasando



        Tak banyak yang tahu musik etnis Sasando ternyata disukai sekelompok penikmat musik khas Indonesia di Australia dan Eropa. Tapi, di Indonesia sendiri, dari 200 juta lebih penduduknya, banyak yang belum paham apa itu musik sasando. Karena itu, dalam rangka memperkenalkan musik tersebut agar lebih dekat dengan rakyat Indonesia, Depbudpar kerap mengggelar festival musik sasando dengan hadiah utama Piala Presiden.
Anda sudah tahu banyak apa itu musik sasando? Bagi masyarakat Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, tempat asal usul musik sasando, musik tersebut sangat dikenal sebagai musik keseharian. Musik itu berbahan baku daun pohon lontar. Di Pulau Rote, pohon lontar pada saat ini bukan saja dijadikan sumber kehidupan karena menghasilkan tuak, sopi, gula lempeng, gula semut, wadah pembungkus tembakau/rokok, tikar, haik, sandal, topi, atap rumah, dan balok bahan bangunan, melainkan lebih dari itu dianggap punya nilai lebih karena daun pohon lontar makin sering dijadikan resonator musik yang dikenal dengan sebutan sasandu atau sasando.
Asal mula alat musik langka itu, menurut banyak tokoh adat di Pulau Rote, telah dikenali sejak Rote menjadi bagian dari daerah kerajaan. Dalam legenda memang muncul banyak versi mengenai sejarah munculnya sasando. Konon, awalnya adalah ketika seorang pemuda bernama Sangguana terdampar di Pulau Ndana saat pergi melaut. Ia dibawa oleh penduduk menghadap raja di istana. Selama tinggal di istana inilah bakat seni yang dimiliki Sangguana segera diketahui banyak orang hingga sang putri pun terpikat. Ia meminta Sangguana menciptakan alat musik yang belum pernah ada. Suatu malam, Sangguana bermimpi sedang memainkan suatu alat musik yang indah bentuk maupun suaranya.
Diilhami mimpi tersebut, Sangguana menciptakan alat musik yang ia beri nama sandu (artinya bergetar). Ketika sedang memainkannya, Sang Putri bertanya lagu apa yang dimainkan, dan Sangguana menjawab, "Sari Sandu". Alat musik itu pun ia berikan kepada Sang Putri yang kemudian menamakannya Depo Hitu yang artinya sekali dipetik tujuh dawai bergetar.
Keindahan bunyi sasando mampu menangkap dan mengekspresikan beraneka macam nuansa dan emosi. Karena itu, dalam masyarakat Nusa Tenggara Timur, sasando adalah alat musik pengiring tari, penghibur keluarga saat berduka, menambah keceriaan saat bersukacita, serta sebagai hiburan pribadi. Kini musik sasando dikenal sebagai alat musik yang menghasilkan melodi terindah dari Pulau Rote.
Secara umum, bentuk sasando serupa dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola, dan kecapi. Tetapi, tanpa chord (kunci), senar sasando harus dipetik dengan dua tangan, seperti harpa. Tangan kiri berfungsi memainkan melodi dan bas, sementara tangan kanan memainkan accord. Ini menjadi keunikan sasando karena seseorang dapat menjadi melodi, bass, dan accord sekaligus.
Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Melingkar dari atas ke bawah tabung adalah ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) direntangkan dan bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Tabung sasando ini diletakkan dalam sebuah wadah setengah melingkar terbuat dari daun pohon gebang (semacam lontar) yang menjadi tempat resonansi sasando. Hingga kini, semua bahan yang dipakai untuk membuat sasando terbuat dari bahan alami, kecuali senar dari kawat halus.
Jenis-jenis sasando dibedakan dari jumlah senarnya, yaitu sasando engkel (dengan 28 dawai), sasando dobel (dengan 56 dawai, atau 84 dawai), sasando gong atau sasando haik, dan sasando biola. Karena itu, bunyi sasando sangat bervariasi. Hampir semua jenis musik bisa dimainkan dengan sasando, seperti musik tradisional, pop, slow rock, bahkan dangdut. Ada kalanya perbedaan pada cara permainan tipe sasando tertentu tergantung gaya permainan di tiap daerah, kemampuan pemain dan tidak adanya sistem notasi musik, khususnya untuk sasando gong.
Terdapat dua jenis ensembel sasando, yaitu yang terdapat di Pulau Rote, di mana sasando dimainkan untuk mengiringi nyanyian dan tabuhan gendang. Sedangkan di Pulau Sabu, dua buah sasando dimainkan bersamaan dengan iringan vokal, tetapi tanpa gendang. Dengan bentuknya dan bahan bakunya yang sederhana itu, tak aneh jika warga Australia dan Portugis setiap berkunjung ke NTT selalu membeli sasando. Musik itu kemudian menjadi musik kebanggaan di negerinya.
 Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.
Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.
Sasandu (bahasa rote), atau bahasa kupang sering menyebut sasando adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara memetik dengan jari-jemari tangan. Sasando merupakan alat musik tradisional dari kebudayaan rote. Alat ini bentuknya sederhana bagian utamanya berbentuk tabung panjang dari bambu, bagian tengah melingkar dari atas ke bawah diberi penyangga (senda-bahasa rote) dimana dawai-dawai atau senar yang direntangkan ditabung bambu dari atas bertumpu ke bawah. Penyangga ini menghasilkan nada yang berbeda-beda pada setiap petikan dawai, sedangkan wadah yang berfungsi untuk resonansi sasando berupa anyaman lontar (haik). Bentuk sasando secara umum mirip dengan alat musik petik lainnya, seperti gitar, biola, kecapi dan valiha dari madagaskar. Secara harafiah nama sasandu dalam bahasa rote bermakna alat musik yang bergetar atau berbunyi.
Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat rote sejak abad ke-7. Ada beberapa versi ceritra rakyat tentang  awal mulanya sasandu/sasando.  Ceritra ini bermula  dari terdamparnya seorang pemuda bernama Sangguana  di pulau Ndana yang kemudian dibawa oleh penduduk sekitar ke hadapan raja takalaa, hal ini yang mempertemukan Sangguana dengan putri raja. Sangguanapun jatuh cinta pada sang putri, namun raja mempunyai syarat untuk menerima Sangguana.  Sangguana diminta raja untuk membuat alat musik yang lain dari yang lain. Dalam mimpinya Sangguana memainkan alat musik yang indah bentuknya serta merdu suara.  Hal ini yang mengilhami Sangguana untuk membuat alat musik seperti yang diinginkan sang raja. Alat musik itu diberi nama sasandu . Kemudian sasandu tersebut diberikan kepada putri raja dan putri raja memberi nama Hitu (tujuh) makna dari pemberian nama tersebut karna 7 (tujuh) dawai sasando bergetar bersamaan saat dipetik. Karena keinginan raja terpenuhi Sangguana pun berhasil mempersunting putri raja.

###  Jenis-jenis Sasando
1.   Sasando Tradisional
Ada beberapa jenis sasando yaitu sasando gong dan sasando biola. Sasando gong biasanya dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dengan syair daerah rote untuk mengiri tari, menghibur keluarga yang berduka dan yang sedang mengadakan pesta. Bunyi sasando gong nadanya pentatonik. Sasando gong berdawai 7 (tujuh) atau 7 (tujuh) nada, kemudian berkembang menjadi 11 (sebelas) dawai. Sasando gong lebih dikenal di pulau rote.
Diperkirakan akhir abad ke 18 sasando mengalami perkembangan dari sasando gong ke sasando biola. Sasando biola lebih berkembang di Kupang. Sasando biola nadanya diatonis dan bentuknya mirip sasando gong tetapi bentuk bambu diameternya lebih besar dari sasando gong dan jumlah dawai pada sasando biola lebih banyak, berjumlah 30 nada berkembang menjadi 32 dan 36 dawai. Sasando biola ada  2 bentuk yaitu sasando dengan bentuk ruang resonansinya terbuat dari daun lontar/haik dan sasando biola dengan bentuk ruang resonansinya terbuat dari bahan kayu maupun multiplex (kotak/box/peti). Mengapa dikatakan sasando biola? Karena nada-nada yang ada pada sasando meniru  nada yang ada pada biola, pada mulanya alat penyetem dawai terbuat dari kayu, yang harus diputar kemudian diketok untuk mengatur nada yang pas. Sasando biola biola yang terbuat dari kotak kurang mengalami perkembangan dan akhirnya orang lebih mengenal sasando biola dengan ruang resonansinya dari haik (daun lontar yang dibentuk menyerupai wadah), seperti yang sering kita lihat pada uang kertas lima ribuan emisi tahun 1992.
2.   Sasando Listrik/Elektrik
Sasando listrik atau sasando elektrik diciptakan oleh Arnoldus Edon, sasando elektrik ini termasuk dalam salah satu jenis Sasando Biola yang mengalami perkembangan teknologi. Sasando tradisional mempunyai beberapa kekurangan dan kelemahan antara lain, daun lontar mudah pecah dan pada saat musim hujan sering timbul jamur diatas permukaan daun, dan suara sasando ketika dipetik suaranya sangat kecil.
Sasando elektrik yang diciptakan ini tidak menggunakan wadah dari daun lontar peti kayu/kotak/box dari papan, karena tidak membutuhkan ruang resonansi yang berfungsi sebagai wadah penampung suara.Bunyi langsung dapat di perbesar lewat alat pengeras suara (sound system / speaker aktif). Berawal dari peristiwa kerusakan sasando biola yang terbuat dari peti kayu/kotak milik ibu mertua dari Arnoldus Edon pada tahun 1958, sasando yang rusak itu di perbaikinya dan menjadi baik.
Dari situlah awal mulanya Arnoldus Edon mulai mendapatkan ide dan mulai bereksperimen membuat sasando elektrik. Ia berpikir kalau memetik sasando yang posisi sasandonya tertutup dengan daun lontar yang lebar dan bunyinya hanya bisa di dengar oleh segelintir orang saja yang ada disekitarnya dan petikan serta kelentikan jari-jemari tidak dapat dinikmati atau dilihat oleh orang lain karena tertutup daun lontar. Alangkah indahnya apabila sasando itu dipetik dan di dengar dengan suara yang besar, dinikmati oleh banyak orang dari kejauhan dan petikan jari-jemari yang lemah gemulai dapat dilihat keindahannya, karena sasando dipetik dengan menggunakan 7 sampai 8 jari. Tahun 1958 diciptakanlah Sasando listrik/elektrik, eksperimen demi eksperimen dilakukannya untuk mendapatkan bunyi yang sempurna yang sama dengan bunyi asli dari Sasando.
Tahun 1959 Arnoldus Edon hijrah ke Nusa Tenggara Barat (Mataram) sebagai seorang Kepala Sekolah di Mataram. Berbekal ilmu pengetahuan sebagai seorang guru IPA/Fisika, maka pada tahun 1960 Sasando Elektrik ini berhasil dirampungkan dan mendapatkan bunyi yang sempurna sama dengan suara aslinya. Bentuk sasando elektrik ini dibuat sebanyak 30 dawai. Inilah awalnya Arnoldus Edon membuat sasando listrik yang hasilnya pertamanya langsung di bawah ke Jakarta oleh Thobi Messakh (tokoh adat dari Rote). Jadi Sasando elektrik di buat pertama kali pada waktu Arnoldus Edon masih berada di Mataram. Pembuatan Sasando Elektrik dibuat lebih modern dari Sasando tradisional ada perbedaan dalam cara pembuatannya. Komponen sasando elektrik memang lebih ruwet, sebab banyak unsur yang menentukan kualitas suara yang dihasilkan pada alat musik tersebut. Selain badan sasando dan dawai. Alat yang paling penting pada sasando elektrik adalah spul (pickup)  yang merupakan sebuah transducer yang akan mengubah getar dawai menjadi energi listrik, lalu diteruskan melalui kabel dan masuk kedalam amplifier.

Minggu, 03 Februari 2013

Kasih Sayang Orangtua Sejak Bayi Berpengaruh pada Kecerdasan Anak



Para Orang tua, ingatkah ketika Anda harus menjalani ujian di sekolah? Mood sangat mempengaruhi semangat belajar kan. Ketika suasana hati yang baik dan bahagia, maka akan lebih bersemangat untuk belajar, sehingga apa yang kita pelajari lebih mudah diserap oleh otak. Dan saat ini, kita telah menjadi orangtua, jadi apa yang kita lakukan dengan kasih sayang dari kita kepada anak semenjak ia bayi akan sangat berpengaruh terhadap kecerdasan anak-anak yang kita sayangi.
Anak-anak sangat membutuhkan kasih sayang orangtua. Dengan cinta yang diberikan dari orangtua ke anak, maka ia akan merasa kedamaian. Otak bayi masih sangat sensitif sehingga akan lebih mudah menerima pelajaran, menjalani tahapan-tahapan kehidupan yang baru ia kenal han hal tersebut dapat optimal ketika bayi dalam suasana kedamaian dan kebahagiaan. Jelas, ini juga akan sangat mempengaruhi perkembangan otak atau kecerdasan.
Berikut saya sharing disini tips  bagi Orang tua, apa saja yang perlu diperhatikan, agar bayi terpenuhi kasih sayangnya di masa pertumbuhannya sehingga menjadi anak yang cerdas di masa depan.
©  Pujian
Agar balita lebih termotivasi untuk belajar percaya diri dan menanamkan rasa kreativitas, jangan sungkan memberi pujian kepadanya. Pujian sangat berarti agar balita dapat mengembangkan diri. Misalnya, bayi awalnya hanya dimainkan kertas dengan meremas. Kita dapat mengatakan, “Wah … anak mama Benar-benar cerdas, dapat membuat bola kertas.” Dengan pujian yang kita berikan dan ditambah dengan bimbingan dari kami, lama-lama si anak pasti dapat membuat kerajinan dari kertas lebih baik. Misalnya membuat pesawat, kapal, burung, dan lainnya.
©  Ciuman, pelukan dan belaian
Seorang psikolog mengatakan bahwa ciuman, pelukan, dan belaian merupakan bentuk penghargaan terhadap anak. Dengan begitu, ia akan merasa sangat dihargai oleh orang tuanya, dan memacunya untuk melakukan sesuatu yang positif. Menangis, adalah salah satu cara untuk mendapatkan perhatian. Nah … Jika kebutuhan akan cinta dan perhatian seorang bayi telah dipenuhi, maka bayi tidak akan mudah menangis.
©  Hindari larangan
Ketika bayi mulai melakukan hal yang tidak baik, seperti membuang sampah sembarangan, hindari melarang anak untuk melakukannya. Kita bisa menggantinya dengan kata-kata lembut dan mendidik. Misalnya, “Sayang makanan ya harus dimakan, kalau dilempar-lempar nanti makannya menangis dan rumah menjadi kotor” itu akan lebih baik daripada anda mengatakan “Jangan lempar makanan!” Apa pelajaran dari bayi? Tidak ada. Hanya rasa takut.
©  Berbicara dengan suara lembut
Meskipun bayi belum menguasai banyak kosa kata, tidak pernah berhenti untuk berbicara dengannya. Tentu saja dengan suara lembut penuh ekspresi. Coba perhatikan anak-anak cerdas yang pernah ditampilkan di TV, mereka berbicara dengan ekspresi yang besar dan intonasi yang baik. Hal ini tentu saja sangat berhubungan dengan pengajaran yang diberikan oleh orang tua mereka dalam kehidupan sehari-hari. Suara orang tua, terutama suara ibu, adalah suara favorit bayi Anda yang pasti akan ditiru oleh buah hati Anda. Jadi, Anda harus menghindari kata-kata dan intonasi yang kasar, karena ada kemungkinan bayi Anda akan meniru.
©  Baca buku dongeng
Baca buku dongeng dengan gambar dan warna. Untuk ukuran bayi, tidak memberikan cerita yang rumit. Karena yang paling penting adalah gambar yang menarik, dan dari segi cerita, Anda dapat membuatnya menarik. Gambar burung bisa menjadi sesuatu yang menarik, jika diceritakan dalam cara yang menarik (intonasi yang baik, mengundang interaksi, suara yang jernih, dan pengembangan cerita yang baik).
©  Menjadi Teladan
Seorang anak belajar dari berbagai indera. Salah satunya adalah melalui indera penglihatan dan pendengaran. Kemudian menjadi model peran yang baik untuk anak Anda. Anak-anak belajar dari yang dilakukan orangtuanya. Oleh karena itu, sebagai orangtua kita harus berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, karena anak-anak akan meniru apa yang mereka lihat dan dengar. Jika Anda sebagai orang tua memiliki kebiasaan buruk, maka Anda harus mengubah kebiasaan buruk Anda yang akan meniru anak-anak Anda. Sehingga generasi kita akan lebih baik dari kita.
©  Permainan edukatif
Banyak mainan yang bisa kita temukan di toko mainan. Cobalah untuk memilih mainan yang mendidik, yang dapat membuat anak-anak belajar melalui indera penglihatan, pendengaran, dan rasa, sehingga anak-anak dapat memiliki senyawa intelijen melalui pembelajaran dari semua indera yang mereka miliki. Dalam hal ini, sangat membutuhkan pengasuhan kreatif Anda. Karena dengan bola merah juga, Anda dapat melatih bayi Anda tentang bentuk (dengan mengatakan, merasa, dan melihat), warna (untuk melihat, mendengar, dan mengucapkannya), dan manfaat lainnya.
©  Pentingnya petualangan
Petualangan dalam hal ini tentu saja tidak mengambil bayi kami pergi mendaki gunung atau berselancar laut. Tetapi Anda dapat melakukannya di lingkungan Anda. Hal ini sangat penting bahwa bayi kami tidak hanya belajar dari satu lingkungan saja (di rumah), atau tidak hanya berjalan-jalan di mal. Anda dapat membawa bayi Anda untuk berjalan-jalan di pagi hari (sehingga bayi Anda dapat merasakan kesejukan alami / bukan dari AC) dan mendapatkan dari sinar ultraviolet matahari yang mengandung vitamin D, bawa dia ke taman ( untuk dapat mengenali berbagai jenis tanaman), memintanya untuk mengikuti acara keagamaan, bawa dia berenang (tentu saja dengan hak asuh orang tua), dan banyak lagi. Hal ini sangat penting, sehingga bayi dapat dilatih untuk beradaptasi dalam segala situasi dan cuaca.
©  Mendengarkan music
Hampir setiap orang di dunia ini seperti musik. Pada saat saya menulis artikel ini pun, saya sambil mendengarkan musik, agar lebih rilex. Dengan berbagai manfaat, semua orang mungkin perlu musik. Begitu juga dengan bayi  Anda. Mereka sangat membutuhkan musik, bukan hanya untuk pengantar tidur bayi Anda, namun tidak langsung, musik juga dapat membawa efek positif bagi otak kanan. Dengan mendengarkan musik, proses belajar dilakukan bayi Anda akan menjadi lebih mudah. Akan lebih baik jika musik mengandung pendidikan untuk si buah hati. Jadi tidak hanya suami atau istri yang membutuhkan musik untuk membangun suasana romantis. Anak-anak Anda juga perlu suasana hati yang romantis dengan Anda, orang tua, karena mereka bisa merasakan kedamaian ketika belajar.
©  Cerdas dalam memberikan jawaban dan tanggapan kepada anak
Bayi dan balita adalah anak-anak yang tumbuh dan berkembang pola pikirnya. Mereka terus belajar sesuatu yang baru setiap hari. Sebagai orang tua, kita harus cerdas dan tanggap terhadap setiap perkembangan anak kita. Seorang anak terang biasanya akan meminta orang tua banyak tentang segala hal. Sebagai orang tua, kita harus berpikir dan memberikan jawaban yang terbaik dan bijaksana, memberikan pemahaman yang lebih baik dari paradigma yang muncul. Tidak mendapatkan jawaban yang kita berikan kepada anak-anak bahkan membingungkan pikiran mereka. Karena keluarga adalah tempat pertama untuk belajar dan tempat-tempat yang mendukung pengembangan kecerdasan.