Membangun
rumah tangga yang harmonis adalah impian setiap orang. Namun, mewujudkan
kondisi dalam keluarga yang kondusif untuk bekerja dan berkarya tidaklah
semudah yang dibayangkan. Diperlukan rasa saling pengertian, toleransi,
dan tentu saja rasa saling menyayangi antara anggota keluarga, khususnya bagi
yang memegang peran sebagai orang tua.
Ada
berbagai hal yang bisa anda lakukan untuk menciptakan kondisi harmonis yang
membuat anda merasa betah tinggal di rumah berlama-lama. Langsung saja,
berikut tipsnya:
10.
Saling mendengarkan
Cobalah
meluangkan waktu untuk berbincang-bincang secara empat mata dengan setiap
anggota keluarga anda, terutama pasangan/ Saat berbincang-bincang,
gunakanlah momen ini tidak hanya untuk mengungkapkan berbagai masalah yang anda
hadapi, namun juga manfaatkan untuk mendengarkan berbagai keluhan dari
pasangan.
Akan
lebih baik lagi jika keluhan tersebut bisa langsung anda tanggapi dan anda
carikan jalan keluarnya. Namun demikian, walaupun solusi atas keluhan
yang diungkapkan tadi belum terlaksana, setidaknya anggota keluarga anda akan
merasa diperhatikan karena ada sosok yang bisa diajak untuk berbagi.
9.
Bersyukur
Kunci
dari hidup yang tenang adalah rasa syukur dan puas terhadap hal-hal yang kita
miliki saat ini, termasuk keluarga. Hidup yang tenang akan membawa kita
ke rumah tangga yang harmonis. Oleh karena itu, tunjukkanlah rasa syukur
dan bahagia terhadap keluarga yang saat ini anda miliki. Buatlah mereka
merasa sebagai orang yang berharga dalam hidup anda.
Rasa
syukur ini bisa diwujudkan dalam bentuk ibadah sesuai dengan kepercayaan
masing-masing, beramal kepada yang membutuhkan, atau dengan menunjukkan pada
keluarga bahwa anda bahagia bersama mereka. Syukur adalah salah satu
kunci penting untuk membina rumah tangga yang harmonis.
8.
Pembagian tugas
Keharmonisan
hanya bisa tercapai apabila ada keseimbangan, termasuk dalam hal pembagian
tugas dalam rumah tangga. Oleh karena itu, bicarakanlah baik-baik dengan
pasangan anda tentang tugas-tugas harian yang harus dikerjakan.
Sepakatilah siapa yang harus bertanggung jawab untuk tugas tertentu, dan
jangan ragu untuk meminta bantuan setiap kali anda mengalami kesulitan.
Pembagian
tugas yang baik juga akan membuat pekerjaan sehari-hari lebih efisien dan cepat
terselesaikan, akibatnya anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk bersantai
dan bersenang-senang dengan keluarga. Oleh karena itu, jangan ragu untuk
melakukan pembagian tugas dalam rumah tangga.
7.
Memahami peran masing-masing
Satu
lagi poin penting untuk membangun keluarga yang bahagia. Anda harus
benar-benar mengetahui tugas, hak, dan kewajiban anda dalam rumah tangga.
Sadarilah posisi anda, dan cobalah untuk memenuhi kewajiban anda sebelum
menuntut hak dari anggota keluarga yang lain. Dengan menyadari posisi dan
peran masing-masing, pertengkaran dan konflik rumah tangga akan bisa
diminimalisir.
Walaupun
demikian, jangan ragu untuk "melangkah keluar" dari posisi kita jika
melihat pasangan anda kewalahan melaksanakan kewajibannya. Jangan merasa
gengsi untuk membantunya, dan tunjukkan padanya bahwa anda melakukan hal
tersebut karena mencintainya dengan tulus.
6.
Prioritaskan keluarga
Jika
anda sudah berumah tangga, maka hal ini berarti bahwa anda berkomitmen untuk
mengutamakan kepentingan keluarga di atas ambisi pribadi. Ingat, membina
keluarga bukanlah suatu hal yang main-main, dan jika anda sudah membangun rumah
tangga, maka kewajiban andalah untuk membuatnya menjadi sebuah rumah tangga nan
harmonis.
Jangan
mudah melanggar janji yang sudah anda ucapkan untuk anggota keluarga hanya
karena kepentingan pribadi atau pekerjaan. Ingat, anda juga harus
mempertimbangkan bahwa apapun yang anda lakukan, pekerjaan yang anda kerjakan,
semuanya bertujuan untuk membuat hidup keluarga anda lebih baik.
5.
Luangkan waktu khusus untuk keluarga
Waktu
luang untuk rekreasi dan bercengkerama dengan anggota keluarga sangat penting,
apalagi jika anda termasuk orang yang sibuk bekerja. Sediakan setidaknya
satu hari dalam sebulan untuk bersenang-senang dan melakukan rekreasi bersama
keluarga. Hal ini bisa memperkuat rasa kebersamaan sekaligus membuat
hubungan dalam rumah tangga menjadi lebih harmonis.
Jika
perlu, jangan ragu untuk mengambil cuti untuk mendapatkan quality time bersama
keluarga. Manfaatkanlah waktu-waktu tersebut untuk membuat hubungan anda
dengan pasangan menjadi lebih romantis, atau untuk lebih memahami anak-anak
anda.
4.
Menyesuaikan diri dengan pasangan
Walaupun
sudah lama hidup bersama dan membangun keluarga, tindakan untuk menyesuaikan
diri dengan pasangan adalah hal yang harus terus dijaga. Cobalah untuk
melakukan hal-hal yang disukai pasangan dan menghindari hal-hal yang tidak disukainya.
Jika anda melakukan hal ini dengan tulus, maka pasangan pun akan berusaha
melakukan hal yang sama.
Sikap
saling memahami dan mengerti adalah syarat mutlak dalam persiapan mental sebelum
menikah. Jika anda dan pasangan serta anggota keluarga lain mampu
melakukan hal ini dengan baik, maka pertengkaran dan percekcokan dalam rumah
tangga akan bisa dihindari
dengan baik.
3.
Jujur dan saling percaya
Sepintas
mudah, namun tidak semudah yang dibayangkan untuk menjalankannya.
Kepercayaan adalah kunci dalam rumah tangga harmonis, dan kunci dari
kepercayaan adalah kejujuran. Oleh karena itu, biasakanlah untuk bersikap
terbuka dan tidak menutup-nutupi sesuatu dari pasangan anda. Cobalah
untuk mengkomunikasikan semua problem, masalah, atau hal-hal yang mengganjal di
hati.
Jika
anda terbiasa bersikap jujur, maka rasa percaya akan tumbuh dengan sendirinya
dari pasangan. Tak ada lagi kecurigaan, prasangka buruk, maupun
kecemburuan yang bisa memicu pertengkaran. Yang ada hanyalah sikap
terbuka, saling percaya, saling mendukung, dan saling cinta.
2.
Buat rencana yang terstruktur rapi
Seperti
yang sudah dibicarakan di atas, membangun rumah tangga bukanlah suatu hal
main-main. Anda memerlukan rencana yang tersusun rapi untuk menciptakan
rumah tangga yang harmonis. Diperlukan target-target tertentu dan juga
rencana cadangan untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak terduga.
Yang jelas, akan lebih baik jika anda memiliki program rumah tangga yang
tertarget.
Untuk
membangun rencana, diperlukan juga partisipasi dari pasangan anda.
Cobalah untuk meminta pendapat, usul, dan masukannya. Pikirkan pula
berbagai program jangka panjang yang mungkin berguna, misalkan asuransi dan
investasi.
1.
Hormati komitmen yang sudah anda bangun bersama pasangan
Ingat,
niat anda saat membangun rumah tangga adalah untuk mendapatkan kehidupan yang
bahagia, baik di dunia maupun akhirat. Yang dimaksud kebahagiaan ini tidak
hanya kebahagiaan anda pribadi, namun juga kebahagiaan pasangan dan anggota
keluarga lainnya. Jadikanlah komitmen ini sebagai sumber motivasi
sekaligus tujuan utama dari setiap aktivitas yang anda lakukan saat ini.
Jadikanlah
pula komitmen ini sebagai pengingat setiap kali anda merasa sedih, patah
semangat, atau merasa mulai melenceng dari tujuan. Ingatlah wajah-wajah
istri, suami, atau anak-anak anda. Komitmen ini bisa menjadi energi
positif yang mendukung karir sekaligus membuat anda menjadi pribadi yang lebih
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar