Peran
orang tua dalam mendidik anak-anaknya berperan cukup besar dalam menentukan
kesuksesan mereka di masa depan. Seorang anak yang sudah dididik dengan
baik sejak kecil akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan, lebih mudah
diterima masyarakat, dan jalannya untuk meraih kehidupan yang bahagia akan
lebih terbuka.
Cara-cara
ini tak hanya berguna untuk sang anak, namun juga memiliki efek positif bagi
anda sebagai orang tua. Berbagai metode yang kami berikan ini juga bisa
menambah kedekatan dan hubungan baik antara orangtua dan anak.
10. Tanamkan sikap optimis dan penuh percaya diri
Sikap
optimis dari orang tua sangat berpengaruh pada pertumbuhan mental sang anak.
Oleh karena itu, berusahalah untuk membiasakan anak anda berpikir
positif. Jangan biasa berkata, "Wah, kamu tidak akan bisa melakukan
hal ini.", namun gantilah dengan , "Wah, tidak ada salahnya kalau
kamu mencoba melakukan hal ini.". Sepanjang hal itu tidak berbahaya,
berikan kesempatan pada sang anak untuk mencobanya,
Sikap
optimis juga bisa ditunjukkan dengan tidak menganggap remeh sang anak, atau
tidak mengolok-oloknya. Jangan biasakan menceritakan kejelekan sang anak
ke orang lain di depan dirinya, karena itu bisa menimbulkan rasa minder dan
rendah diri.
9. Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan
berkreasi
Tanamkanlah
kebiasaan agar anak anda suka belajar dan berkreasi. Fasilitasi
sang anak dengan berbagai buku maupun alat-alat tulis. Beri ia kebebasan
untuk mencoret-coret di atas kertas dan melakukan berbagai hal yang bisa
mengembangkan kreativitasnya. Jika hal ini sudah dibiasakan sejak kecil,
maka di masa depannya sang anak akan tumbuh menjadi individu yang suka belajar
dan berkreasi.
Tentunya
lingkungan yang kondusif ini tidak hanya harus diterapkan untuk sang anak,
namun juga untuk anda selaku orang tua. Jika anda ingin si anak tidak
berlama-lama menonton TV, maka jangan menonton sinetron terlalu lama di
hadapannya. Jika anda ingin si anak suka membaca, temanilah saat-saat ia
membaca dan anda juga harus memahami asyiknya aktivitas membaca.
8. Jangan memarahi dengan emosi, namun jelaskan dengan logika
Ada
saat-saat tertentu di mana emosi anda memuncak melihat polah tingkah sang anak.
Bagi orang tua, memarahi anak juga merupakan sebuah proses yang bisa
mendewasakan anak anda. Pastikanlah ketika anda marah, hal itu
benar-benar terjadi karena sang anak melakukan kesalahan, bukan hanya sekedar karena
anda ingin melampiaskan emosi kepadanya.
Setiap
kali anda marah, jelaskanlah pada anda apa kesalahan sang anak. Jelaskan
pula konsekuensi dari perbuatan sang anak. Jika perlu, berikanlah hukuman
agar ia jera. Yang jelas, anda harus benar-benar memastikan bahwa sang
anak mengetahui kesalahannya.
7. Beri kebebasan
Kebebasan
juga perlu diberikan kepada seorang anak untuk menanamkan sifat mandiri sejak
kecil. Oleh karena itu, jangan terlalu mengawasi anak anda. Berikan
ia kebebasan dan waktu-waktu yang bisa ia habiskan dengan teman-temannya atau
dirinya sendiri. Dengan adanya hal ini, sang anak tak akan terlalu
bergantung kepada orang tuanya.
Memberikan
kebebasan berarti pula bahwa anda memercayai sang anak. Hal ini bisa
membantu menumbuhkan rasa percaya diri di dalam dirinya. Satu hal yang
penting, anda harus tahu kapan anda harus membatasi kebebasan tersebut,
terutama jika sudah berkaitan dengan keselamatan dan masa depan sang anak.
6. Jangan terbiasa membesar-besarkan masalah kecil
Salah
satu kesalahan paling fatal orang tua dalam mendidik anaknya adalah terlalu
membesar-besarkan masalah kecil. Satu kejadian kecil yang sebenarnya
tidak terlalu penting dibahas berulang-ulang, sehingga terasa menjadi sangat
spektakuler. Hal ini bisa berlaku dalam hal-hal positif atau hal-hal
negatif yang dilakukan oleh sang anak.
Terlalu
membesarkan hal-hal positif bisa membuat anak anda menjadi sombong dan manja,
sedangkan membesar-besarkan hal negatif bisa membuatnya menjadi penakut dan
rendah diri. Oleh karena itu, biasakan untuk menyikapi suatu hal dengan
sewajarnya saja.
5. Jadikan tata krama dan nilai moral sebagai bagian dari
hidup, bukan sekedar peraturan
Tata
krama serta berbagai nilai-nilai moral serta agama sangat penting ditanamkan
oleh anak anda sejak masih berusia dini. Jika anda ingin anak-anak anda
mampu mengamalkannya dengan baik, maka anda harus menjadikan tata krama dan
nilai-nilai moral tersebut sebagai bagian dari kehidupan, dan bukan sekedar
peraturan saja.
Jelaskanlah
akibat dan efek dari suatu tata krama, misal penjelasan tentang pentingnya
bersikap sopan, pentingnya berdoa, dan pentingnya menjadi orang yang jujur.
Usahakan penjelasan tersebut disampaikan secara logis. Satu lagi,
sebagai orang tua, anda juga harus mengamalkan hal-hal tersebut dan menunjukkan
pada sang anak bahwa anda tidak hanya sekedar menyuruh saja.
4. Diskusi
Biasakanlah
untuk berdiskusi dan bersikap terbuka dengan sang anak. Saat ini, metode
otoriter untuk membesarkan anak sudah bukan zamannya lagi. Anda harus
bisa menerima pendapat anak, mengetahui apa yang diinginkannya, serta
mengetahui pendapatnya atas pilihan anda. Diskusi bisa dimulai dari
hal-hal kecil, di mana sebelum anda memutuskan untuk melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan diri sang anak, cobalah untuk menanyakan terlebih dahulu
pendapatnya. Hal ini akan mendorong sang anak untuk bersikap terbuka di
masa depan, dan tidak akan menyembunyikan berbagai hal dari anda. Sebagai
orang tua, anda juga perlu mengambil peran sebagai teman, di mana anak anda
bisa berbagi cerita tanpa rasa khawatir.
3. Tunjukkan kasih sayang dengan tepat
Kunci
untuk mendidik anak yang baik adalah dengan memberikan porsi kasih sayang yang
tepat. Terlalu banyak kasih sayang bisa membuat anak anda manja dan tidak
mandiri. Sebaliknya, kurang kasih sayang bisa membuat anak anda menjadi
tertutup dan kurang percaya diri. Maka dari itu, berikanlah kasih sayang
pada porsinya.
Inti
untuk mengetahui kadar kasih sayang yang diberikan sebenarnya mudah.
Pastikan kebutuhan-kebutuhan anak anda tercukupi, seperti makan,
pendidikan, dan hiburan. Jika ia berada dalam masalah, pastikan untuk
berada di sisinya dan sebisa mungkin membantunya. Jangan berlebihan, dan
jangan segan untuk emngatakan "tidak" jika anda merasa sang anak
sudah mendekati berbagai hal negatif. Apabila kasih sayang diberikan
dengan tepat, maka di masa depan sang anak akan memikirkan pula berbagai cara untuk membahagiakan
orang tua.
2. Jangan mencoba untuk membesarkan anak yang
"sempurna"
Ingat,
setiap orang mempunyai kelemahan, begitu juga diri anda dan anak anda.
Oleh karena itu, jangan pernah berpikir untuk menjadikan anak anda sosok
yang sempurna, seperti seorang anak dalam buku-buku panduan "membesarkan
anak yang ideal". Setiap orang mempunyai kekurangan, dan terimalah
kekurangan itu dengan tulus.
Menuntut
anak untuk menjadi sosok yang sempurna dengan menerapkan berbagai peraturan
ketat bisa membuatnya frustrasi. Hal ini bisa berakibat sangat fatal
ketika anda tidak lagi bisa mengontrolnya, di mana ia bisa melakukan berbagai
hal negatif dan berbahaya. Berusahalah sebaik mungkin untuk menjadikannya
anak yang baik, namun jangan menuntutnya untuk menjadi sosok yang sempurna di
segala bidang.
1. Pahami anak-anak anda
Poin
paling penting dalam cara mendidik anak yang baik adalah dengan memahaminya.
Sebagai orang tua, anda tidak bisa hanya menyuruh, memenuhi kebutuhan,
dan mendidik anak anda. Orang tua yang baik juga harus memahami sifat
anak-anaknya, baik yang tampak di luar maupun di dalam. Dan hal ini hanya
bisa dicapai dengan cara berdialog, berdiskusi, dan dengan memberikan kasih
sayang yang tulus.
Ingat,
dalam mendidik anak, tujuan utama anda adalah untuk membuatnya bahagia.
Bahagia bukan berarti hanya bahagia di saat ini sehingga mengorbankan
hal-hal penting di masa depan, atau hanya bahagia di masa depan sehingga
membuatnya tersiksa di masa kini. Anda harus menjaga keseimbangan arti
"kebahagiaan" dari sang anak, baik kebahagiaan lahir maupun batin,
dunia maupun akhirat. Semoga tips dari kami bisa membantu dalam
membesarkan buah hati anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar