Rabu, 04 Desember 2013

Cara Menangani Murid Nakal



Coba tunjuk jari. Sapa yang setuju kalau murid jaman sekarang lebih nakal dari murid-murid jaman dahulu (waktu dimana kita menjadi murid dulu). Yah saya yakin pasti hampir 100% pada ngacung berjama’ah. Hehehe. Kalau Anda termasuk yang setuju berarti agak kacau nih gurunya, belum-belum kok udah su’udzon dengan muridnya. Pantes muridnya pada Nakal. Hehehe! Yah tapi itulah tantangan guru jaman sekarang.
Kalau dulu, ada Murid nakal, tinggal dijewer atau ditabok aja. Hasilnya, murid bakal diam dan patuh. Eits, tapi tunggu dulu, jangan lakukan hal tersebut sekarang. Boro-boro diam. Bisa-bisanya murid sekarang malah ngancam lapor polisi atau LSM atas apa yang kita lakukan. Nah, oleh karena itu saya ingin menulis tips yang mungkin bisa membantu.

1.       Do what you Love, and Love what you do!
Nah ini, syarat pertama agar murid bisa mencintai Anda. Berdasarkan survey, guru yang mencintai pekerjaannya sebagai guru, lebih mempunyai siswa nakal yang jauh lebih sedikit di kelasnya dibandingkan dengan guru jadi-jadian yang terpaksa mengajar. Jika Anda termasuk orang yang yang pertama. Bersyukurlah, karena Anda telah mengguranggi jumlah siswa nakal di kelas. Akan tetapi jika Anda di posisi yang sebaliknya.
Saya sarankan Anda memilih the second option dengan Love what you do. Yup bener, ingat pekerjaan guru adalah pekerjaan jiwa. Anda menafkahi keluarga atau diri Anda dengan mengajar. Jika Anda tidak mau mencintai pekerjaan Anda, maka bersiap-siaplah menerima kesedihan seumur hidup karena Anda akan mendapatkan murid Nakal yang lebih banyak. Dan yang terpenting lagi adalah berarti hidup Anda akan penuh kesedihan karena melakukan hal yang bukan Anda sukai.

2.       Jadilah Motivator untuk Murid Anda
Nah bagian ini yang paling saya suka. Kalau pemerintah sudah mengalakkan pendidikan berkarakter. Seharusnya Anda mentaatinya. Terus terang konsep ini bagus bangets. Tapi sayang, banyak yang belum menerapkan dan menggunakannya. Lalu bagaimana caranya untuk menjadi guru motivator? Caranya gini, awalilah dengan membaca buku-buku motivasi atau cari di internet topik-topik yang agak nyrempet dengan kenakalan murid-murid Anda. Mungkin Anda dapat memberi motivasi tentang masalah-masalah pada jaman sekarang yang dapat dijadikan inspirasi murid-murid Anda. Jika tidak, Anda juga bisa mencari topik lain yang menurut Anda sangat bagus. Sekadar menambahi, Anda bisa membaca juga beberapa topik yang pernah saya sampaikan kepada Murid-murid saya seperti  tentang harga diri (Cari di blog saya dengan judul BERAPA HARGAMU?) atau mungkin kebahagiaan (DAPATKAN KEBAHAGIAANMU …).
Kemudian, luangkan waktu sekitar 10 menit di awal atau di akhir kegiatan belajar mengajar Anda. Dengan cara ini, saya yakin jumlah murid Nakal di kelas Anda akan semakin berkurang. Selain itu, murid terkadang sering merasa jenuh karena selalu dijejali dengan pelajaran-pelajaran setiap harinya. Dengan memberikan motivasi, berarti Anda sudah memberikan ilmu baru kepada murid Anda yang mungkin tidak kalah berharganya dengan disiplin ilmu yang Anda tekuni. Di beberapa sekolah yang pernah saya ajar, metode ini terbukti manjur diterapkan di sekolah yang bagus atau pun sebaliknya. Yang pasti, kita harus tahu keadaan murid kita agar dapat menyampaikan motivasi dengan tepat. Di beberapa kelas yang saya ajar, bahkan ada yang selalu minta diberikan motivasi sebelum memulai pelajaran dan hasilnya sangat luar biasa. Silahkan mencobanya!

3.       Hilangkan kesan guru yang galak
Kalau saya bilang. Guru yang galak bukan sebuah solusi yang tepat untuk mengurangi jumlah murid yang nakal. Mungkin masih banyak yang berpendapat bahwa menangani murid yang nakal, guru harus galak. Tapi saya sangat tidak sependapat dengan hal tersebut. Alasannya satu, anak hanya akan bersikap manis di depan kita (bukan karena mereka telah sadar, akan tetapi hanya takut jika kita marahi). Sehingga apa yang terjadi, murid akan semakin nglunjak jika sudah keluar dari pengawasan kita. Kedua, murid cenderung meniru apa yang dia lihat. Dengan menjadi guru yang galak, kita hanya akan memjadi model atau contoh bagi mereka bahwa galak itu boleh-boleh aja dan baik.
Apakah Anda setuju dengan ini? Kalau Anda bijak, pastilah Anda bilang tidak. Ketiga, kasihanilah diri Anda. Dengan menjadi guru galak, maka Anda telah membuka peluang untuk menaikkan tensi darah Anda, Menutup jalan kebahagiaan Anda, mendatangkan penyakit, dan yang paling ngeri adalah dapat mendatangkan do’a yang jelek dari murid-murid Anda. hehehe. Dan alasan yang terakhir adalah Masa Depan. Lho kok masa depan. Iya betul. Intinya jangan melihat murid Anda pada waktu saat ini. Tapi lihatlah 10 tahun ke depan. Murid-murid Nakal Anda mungkin akan menjadi tetangga, rekan kerja, atau bahkan teman Anda. Pastinya, kemarahan-kemarahan kita hanya akan berdampak jelek terhadap hubungan kita dan murid kita kelak. Lha terus Marah boleh tidak? Ya jelas boleh, asal sebagai pilihan terakhir dan jangan lupa: segera minta maaf kepada semua anggota kelas di akhir pelajaran. Hal ini bukan merendahkan Anda. Tetapi malah menaikkan harga diri Anda dan dapat mengajari murid Anda dengan contoh nyata betapa pentingnya arti meminta maaf. Keren kan!!!

4.      H u m o r
Sebentar, mari kita flashback ke jaman ketika kita masih sekolah dulu. Kalau saya tanya tentang murid jaman dahulu. Guru yang bagaimanakah yang paling banyak disukai muridnya? Nah betul, Entah itu sekarang, entah itu jaman dahulu. Saya yakin dueh pasti guru yang suka humorlah yang paling banyak disukai muridnya. Yup betul, bahkan anak yang nakal pun cenderung akan patuh dengan guru yang suka bercanda dan bikin humor. Eits, tapi jangan salah dulu. Bercanda itu bagus, tapi ya jangan terlalu banyak juga. Kita juga harus menjaga wibawa dan ingat bahwa posisi kita adalah seorang guru bukan pelawak.  Mungkin bagi sebagian orang, membuat lelucon itu sulit. Yup emang bener, saya pun kadang menemui hal serupa. Nah terus gimana? Saran saya mungkin Anda bisa memulainya dengan membuat lelucon seperti menjodoh-jodohkan murid-murid Anda yang ada di kelas. Yah hal ini terbukti berhasil dan banyak disukai murid.

5.      Perhatikan Murid yang Nakal
Murid Nakal yang suka berbuat gaduh atau masalah di sekolah biasanya bermula dari sikap Murid yang cenderung mencari perhatian (CAPER). Yah benar namanya aja mencari perhatian. Untuk membuat mereka diam. Ya berikanlah mereka perhatian itu. Salahnya, banyak guru hanya fokus dan memperhatikan murid mereka yang pintar-pintar saja dan mengesampingkan murid yang Nakal. Hal ini sebenarnya malah akan memperburuk suasana, karena murid nakal akan lebih mempunyai ruang gerak untuk mencari perhatian. So solusinya gimana?
Pertama anda harus tahu bahwa semua murid mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Perlu diingat, Anak yang nakal sekalipun pasti mempunyai kemampuan. Walaupun kemampuan terbaiknya bukan di mata pelajaran Anda. Jadi jangan berharap Murid nakal Anda langsung menjadi pintar dalam mata pelajaran Anda. Hal yang mungkin Anda bisa harapkan dari Murid Nakal adalah membuat mereka bisa selalu tenang dan mengerjakan tugas yang Anda berikan. Salah satu caranya yaitu dengan selalu memonitoring murid yang nakal dan kadang-kadang Anda perlu memanggil nama mereka sekedar untuk mengingatkan bahwa mereka harus menulis atau mengerjakan tugasnya. Tanyailah mereka seberapa jauh tugas yang telah mereka kerjakan.
Kedua, jangan membiasakan diri hanya duduk di depan kelas. Berjalanlah ke belakang dan ke depan pada saat menerangkan pelajaran. Hal ini akan sangat membantu dalam menutupi  ruang gerak murid yang Nakal. Yang ketiga, berikanlah perhatian berupa bantuan atau bimbingan terhadap anak yang nakal. Caranya adalah ketika murid diharus mengerjakan tugas dari guru. Usahakanlah untuk menemani mereka dan bimbinglah mereka dengan cara mendekat ke meja dimana murid nakal Anda itu duduk. Ajaklah mereka diskusi dan terangkan bagian-bagian kecil dari tugas yang sedang mereka kerjakan. Hal ini akan sangat membantu mereka karena terkadang murid yang nakal itu bermula dari ketidakmampuan dan menyerah karena tidak ada yang membantu atau membimbing mereka.

6.      Menjalin kerjasama dengan orangtua si Murid Nakal
Cara ini terbilang manjur. Dengan memanggil orang tuanya kita akan tahu masalah yang dihadapi si murid nakal. Bicarakanlah kepada orangtua si murid dan mintalah nomor HP mereka. Meminta nomor HP dapat menjadi kartu As dalam mengatur si murid nakal. Kalau saja hal ini belum berhasil. Cobalah datang ke rumah si Murid Nakal dan observasi masalah yang  dia hadapi di rumahnya karena murid yang nakal biasanya mempunyai masalah tertentu di lingkungan keluarga mereka. Dengan mengetahui sisi pribadi dari murid yang nakal, kita bisa dengan mudah memberi tahu hal-hal yang benar kepada murid yang Nakal.

7.      Jadilah guru yang kreatif.
Guru saja sering bilang kepada muridnya untuk menjadi murid yang kreatif. Tetapi kadang kok banyak guru yang tidak mau belajar menjadi guru yang kreatif. Hehe. Guru yang aneh. Tapi saya yakin bukan Anda orangnya. Kok bisa? Yah karena Anda sudah membaca tulisan saya berarti Anda termasuk guru yang ingin menjadi kreatif. So pasti saya yakin Anda adalah guru yang kreatif. Selamat!!! Baiklah, kita lanjutkan tentang bagaimana menjadi guru yang kreatif. Pertama, Anda harus mempersiapkan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi.
Murid yang Nakal muncul karena mereka bosan menjalani rutinitas yang sama setiap saat. Jadi buatlah kegiatan belajar mengajar Anda menjadi lebih kreatif. Kedua, berikan tugas yang membuat mereka aktif. Disini, Anda tidak harus selalu memberikan tugas yang berat. Tugas yang ringan dan mudah akan sangat membantu Murid yang nakal dan membuat mereka tertarik dengan pelajaran Anda. Berikan sedikit sanjungan kepada murid nakal yang dapat menyelesaikan tugas mereka. Dengan begini, mereka diharapkan akan mengikuti pelajaran yang Anda sampaikan di kesempatan lainnya.

8.      Gantilah topik atau lanjutkan pelajaran jika murid nakal mulai berulah
Mengganti topik atau melanjutkan pelajaran akan meminimalisir ruang gerak murid yang nakal. Anda sebagai pemimpin di kelas yang Anda ajar pastinya tahu kapan Murid fokus dengan pelajaran mereka atau tidak. Jika murid sudah tidak fokus dengan intruksi yang Anda berikan. Segera lanjutkan pelajaran dan ganti ke soal atau topik yang lain.

9.      Cara terakhir
Yang namanya Murid Nakal pasti ada dan tidak pernah hilang eksistansinya. Ndak peduli Anda di sekolah pinggiran, swasta, negeri, atau pun internasional pastilah ada yang namanya Murid nakal. Karena itu memang fitrah manusia di dunia. Ada orang baik dan ada orang yang sebaliknya. Nah cara yang terakhir ini adalah cara yang seharusnya jangan sering Anda lakukan jika kita tidak terlalu kepepet. Hal ini boleh dilakukan jika hanya Murid Anda terbukti menyepelekan Anda dan tidak bisa ditolelir lagi. Selain itu, pilihan terakhir ini untuk menjaga harga diri guru jika memang Anda disepelekan salah satu murid Anda. Baiklah, cara terakhir yang bisa dipilih adalah dengan cara mengeluarkan mereka dari kelas. Tapi perlu diingat harus dengan cara yang baik. Semisal, bilanglah seperti ini. Tolong kamu nunggu di luar dulu nanti saya ingin ngasih sesuatu ke kamu. Harus diingat, usahakan jangan marah (Karena itu merugikan kita sendiri).
Setelah Anda mengeluarkan Murid yang nakal itu. Jangan lupa untuk mengajaknya berbincang-bincang dengannya. Tanyai apa tujuan dan kemauan dia melakukan hal yang tidak baik di kelas. Pertanyaan selanjutnya adalah dengan menanyai si murid: apakah dia mempunyai masalah di keluarganya atau dengan teman-temannya. Intinya, kita boleh mengeluarkan murid tapi jangan serta merta melepaskan anak yang dikeluarkan begitu saja. Berbicara empat mata dengan Murid yang nakal akan lebih sangat membantu ketimbang membiarkan atau bersifat acuh terhadap si murid nakal.

Itulah sembilan tips yang bisa saya share-kan di blog ini. Jika ini belum cukup. Anda dapat membaca lanjutan dari tips ini disini. Dan untuk menutup tulisan ini, saya teringat dengan sebuah pernyataan “What you give is what you get”. Yup benar, apa yang anda beri, itulah yang akan Anda terima. Jika Anda ingin diperhatikan murid Anda, Anda harus terlebih dulu memperhatikan mereka. Jika Anda ingin dicintai murid Anda, so Anda harus mencintai mereka terlebih dahulu. Jika Anda baik kepada mereka, niscaya mereka akan berbuat baik kepada Anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar