Coba tunjuk jari. Sapa yang setuju kalau
murid jaman sekarang lebih nakal dari murid-murid jaman dahulu (waktu dimana
kita menjadi murid dulu). Yah saya yakin pasti hampir 100% pada ngacung
berjama’ah. Hehehe. Kalau Anda termasuk yang setuju berarti agak kacau nih
gurunya, belum-belum kok udah su’udzon dengan muridnya. Pantes muridnya pada
Nakal. Hehehe! Yah tapi itulah tantangan guru jaman sekarang.
Kalau dulu, ada Murid nakal, tinggal dijewer
atau ditabok aja. Hasilnya, murid bakal diam dan patuh. Eits, tapi tunggu dulu,
jangan lakukan hal tersebut sekarang. Boro-boro diam. Bisa-bisanya murid
sekarang malah ngancam lapor polisi atau LSM atas apa yang kita lakukan. Nah,
oleh karena itu saya ingin menulis tips yang mungkin bisa membantu.
1.
Do
what you Love, and Love what you do!
Nah ini, syarat pertama
agar murid bisa mencintai Anda. Berdasarkan survey, guru yang mencintai
pekerjaannya sebagai guru, lebih mempunyai siswa nakal yang jauh lebih sedikit
di kelasnya dibandingkan dengan guru jadi-jadian yang terpaksa mengajar. Jika
Anda termasuk orang yang yang pertama. Bersyukurlah, karena Anda telah
mengguranggi jumlah siswa nakal di kelas. Akan tetapi jika Anda di posisi yang
sebaliknya.
Saya sarankan Anda memilih the second
option dengan Love what you do. Yup bener, ingat pekerjaan
guru adalah pekerjaan jiwa. Anda menafkahi keluarga atau diri Anda dengan
mengajar. Jika Anda tidak mau mencintai pekerjaan Anda, maka bersiap-siaplah
menerima kesedihan seumur hidup karena Anda akan mendapatkan murid Nakal yang
lebih banyak. Dan yang terpenting lagi adalah berarti hidup Anda akan penuh
kesedihan karena melakukan hal yang bukan Anda sukai.
2.
Jadilah
Motivator untuk Murid Anda
Nah bagian ini yang paling saya suka. Kalau pemerintah sudah
mengalakkan pendidikan berkarakter. Seharusnya Anda mentaatinya. Terus terang
konsep ini bagus bangets. Tapi sayang, banyak yang belum menerapkan dan
menggunakannya. Lalu bagaimana caranya untuk menjadi guru motivator? Caranya
gini, awalilah dengan membaca buku-buku motivasi atau cari di internet
topik-topik yang agak nyrempet dengan kenakalan murid-murid Anda. Mungkin Anda
dapat memberi motivasi tentang masalah-masalah pada jaman sekarang yang dapat
dijadikan inspirasi murid-murid Anda. Jika tidak, Anda juga bisa mencari topik
lain yang menurut Anda sangat bagus. Sekadar menambahi, Anda bisa membaca juga
beberapa topik yang pernah saya sampaikan kepada Murid-murid saya seperti
tentang harga diri (Cari di blog saya dengan judul BERAPA HARGAMU?) atau mungkin kebahagiaan (DAPATKAN
KEBAHAGIAANMU …).
Kemudian, luangkan waktu
sekitar 10 menit di awal atau di akhir kegiatan belajar mengajar Anda. Dengan
cara ini, saya yakin jumlah murid Nakal di kelas Anda akan semakin berkurang.
Selain itu, murid terkadang sering merasa jenuh karena selalu dijejali dengan
pelajaran-pelajaran setiap harinya. Dengan memberikan motivasi, berarti Anda
sudah memberikan ilmu baru kepada murid Anda yang mungkin tidak kalah
berharganya dengan disiplin ilmu yang Anda tekuni. Di beberapa sekolah yang
pernah saya ajar, metode ini terbukti manjur diterapkan di sekolah yang bagus
atau pun sebaliknya. Yang pasti, kita harus tahu keadaan murid kita agar dapat
menyampaikan motivasi dengan tepat. Di beberapa kelas yang saya ajar, bahkan
ada yang selalu minta diberikan motivasi sebelum memulai pelajaran dan hasilnya
sangat luar biasa. Silahkan mencobanya!
3.
Hilangkan
kesan guru yang galak
Kalau saya bilang. Guru
yang galak bukan sebuah solusi yang tepat untuk mengurangi jumlah murid yang
nakal. Mungkin masih banyak yang berpendapat bahwa menangani murid yang nakal,
guru harus galak. Tapi saya sangat tidak sependapat dengan hal tersebut.
Alasannya satu, anak hanya akan bersikap manis di depan kita (bukan karena
mereka telah sadar, akan tetapi hanya takut jika kita marahi). Sehingga apa
yang terjadi, murid akan semakin nglunjak jika sudah keluar dari
pengawasan kita. Kedua, murid cenderung meniru apa yang dia lihat. Dengan
menjadi guru yang galak, kita hanya akan memjadi model atau contoh bagi mereka
bahwa galak itu boleh-boleh aja dan baik.
Apakah Anda setuju dengan
ini? Kalau Anda bijak, pastilah Anda bilang tidak. Ketiga, kasihanilah diri
Anda. Dengan menjadi guru galak, maka Anda telah membuka peluang untuk
menaikkan tensi darah Anda, Menutup jalan kebahagiaan Anda, mendatangkan
penyakit, dan yang paling ngeri adalah dapat mendatangkan do’a yang
jelek dari murid-murid Anda. hehehe. Dan alasan yang terakhir adalah Masa
Depan. Lho kok masa depan. Iya betul. Intinya jangan melihat murid Anda pada
waktu saat ini. Tapi lihatlah 10 tahun ke depan. Murid-murid Nakal Anda mungkin
akan menjadi tetangga, rekan kerja, atau bahkan teman Anda. Pastinya, kemarahan-kemarahan
kita hanya akan berdampak jelek terhadap hubungan kita dan murid kita kelak.
Lha terus Marah boleh tidak? Ya jelas boleh, asal sebagai pilihan terakhir dan
jangan lupa: segera minta maaf kepada semua anggota kelas di akhir pelajaran.
Hal ini bukan merendahkan Anda. Tetapi malah menaikkan harga diri Anda dan
dapat mengajari murid Anda dengan contoh nyata betapa pentingnya arti meminta
maaf. Keren kan!!!
4.
H u m o r
Sebentar, mari kita
flashback ke jaman ketika kita masih sekolah dulu. Kalau saya tanya tentang
murid jaman dahulu. Guru yang bagaimanakah yang paling banyak disukai muridnya?
Nah betul, Entah itu sekarang, entah itu jaman dahulu. Saya yakin dueh pasti
guru yang suka humorlah yang paling banyak disukai muridnya. Yup betul, bahkan
anak yang nakal pun cenderung akan patuh dengan guru yang suka bercanda dan
bikin humor. Eits, tapi jangan salah dulu. Bercanda itu bagus, tapi ya jangan
terlalu banyak juga. Kita juga harus menjaga wibawa dan ingat bahwa posisi kita
adalah seorang guru bukan pelawak. Mungkin bagi sebagian orang, membuat
lelucon itu sulit. Yup emang bener, saya pun kadang menemui hal serupa. Nah
terus gimana? Saran saya mungkin Anda bisa memulainya dengan membuat lelucon
seperti menjodoh-jodohkan murid-murid Anda yang ada di kelas. Yah hal ini
terbukti berhasil dan banyak disukai murid.
5.
Perhatikan Murid yang Nakal
Murid Nakal yang suka
berbuat gaduh atau masalah di sekolah biasanya bermula dari sikap Murid yang
cenderung mencari perhatian (CAPER). Yah benar namanya aja mencari perhatian.
Untuk membuat mereka diam. Ya berikanlah mereka perhatian itu. Salahnya, banyak
guru hanya fokus dan memperhatikan murid mereka yang pintar-pintar saja dan
mengesampingkan murid yang Nakal. Hal ini sebenarnya malah akan memperburuk
suasana, karena murid nakal akan lebih mempunyai ruang gerak untuk mencari
perhatian. So solusinya gimana?
Pertama anda harus tahu
bahwa semua murid mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Perlu diingat, Anak
yang nakal sekalipun pasti mempunyai kemampuan. Walaupun kemampuan terbaiknya
bukan di mata pelajaran Anda. Jadi jangan berharap Murid nakal Anda langsung
menjadi pintar dalam mata pelajaran Anda. Hal yang mungkin Anda bisa harapkan
dari Murid Nakal adalah membuat mereka bisa selalu tenang dan mengerjakan tugas
yang Anda berikan. Salah satu caranya yaitu dengan selalu memonitoring murid
yang nakal dan kadang-kadang Anda perlu memanggil nama mereka sekedar untuk
mengingatkan bahwa mereka harus menulis atau mengerjakan tugasnya. Tanyailah
mereka seberapa jauh tugas yang telah mereka kerjakan.
Kedua, jangan membiasakan
diri hanya duduk di depan kelas. Berjalanlah ke belakang dan ke depan pada saat
menerangkan pelajaran. Hal ini akan sangat membantu dalam menutupi ruang
gerak murid yang Nakal. Yang ketiga, berikanlah perhatian berupa bantuan atau
bimbingan terhadap anak yang nakal. Caranya adalah ketika murid diharus
mengerjakan tugas dari guru. Usahakanlah untuk menemani mereka dan bimbinglah
mereka dengan cara mendekat ke meja dimana murid nakal Anda itu duduk. Ajaklah
mereka diskusi dan terangkan bagian-bagian kecil dari tugas yang sedang mereka
kerjakan. Hal ini akan sangat membantu mereka karena terkadang murid yang nakal
itu bermula dari ketidakmampuan dan menyerah karena tidak ada yang membantu
atau membimbing mereka.
6.
Menjalin kerjasama dengan orangtua si Murid Nakal
Cara ini terbilang manjur.
Dengan memanggil orang tuanya kita akan tahu masalah yang dihadapi si murid
nakal. Bicarakanlah kepada orangtua si murid dan mintalah nomor HP mereka.
Meminta nomor HP dapat menjadi kartu As dalam mengatur si murid nakal. Kalau
saja hal ini belum berhasil. Cobalah datang ke rumah si Murid Nakal dan
observasi masalah yang dia hadapi di rumahnya karena murid yang nakal
biasanya mempunyai masalah tertentu di lingkungan keluarga mereka. Dengan
mengetahui sisi pribadi dari murid yang nakal, kita bisa dengan mudah memberi
tahu hal-hal yang benar kepada murid yang Nakal.
7.
Jadilah guru yang kreatif.
Guru saja sering bilang
kepada muridnya untuk menjadi murid yang kreatif. Tetapi kadang kok banyak guru
yang tidak mau belajar menjadi guru yang kreatif. Hehe. Guru yang aneh. Tapi
saya yakin bukan Anda orangnya. Kok bisa? Yah karena Anda sudah membaca tulisan
saya berarti Anda termasuk guru yang ingin menjadi kreatif. So pasti saya yakin
Anda adalah guru yang kreatif. Selamat!!! Baiklah, kita lanjutkan tentang
bagaimana menjadi guru yang kreatif. Pertama, Anda harus mempersiapkan kegiatan
belajar mengajar yang bervariasi.
Murid yang Nakal muncul
karena mereka bosan menjalani rutinitas yang sama setiap saat. Jadi buatlah
kegiatan belajar mengajar Anda menjadi lebih kreatif. Kedua, berikan tugas yang
membuat mereka aktif. Disini, Anda tidak harus selalu memberikan tugas yang
berat. Tugas yang ringan dan mudah akan sangat membantu Murid yang nakal dan
membuat mereka tertarik dengan pelajaran Anda. Berikan sedikit sanjungan kepada
murid nakal yang dapat menyelesaikan tugas mereka. Dengan begini, mereka
diharapkan akan mengikuti pelajaran yang Anda sampaikan di kesempatan lainnya.
8.
Gantilah topik atau lanjutkan pelajaran jika murid nakal
mulai berulah
Mengganti topik atau
melanjutkan pelajaran akan meminimalisir ruang gerak murid yang nakal. Anda
sebagai pemimpin di kelas yang Anda ajar pastinya tahu kapan Murid fokus dengan
pelajaran mereka atau tidak. Jika murid sudah tidak fokus dengan intruksi yang
Anda berikan. Segera lanjutkan pelajaran dan ganti ke soal atau topik yang
lain.
9.
Cara terakhir
Yang namanya Murid Nakal
pasti ada dan tidak pernah hilang eksistansinya. Ndak peduli Anda di sekolah
pinggiran, swasta, negeri, atau pun internasional pastilah ada yang namanya
Murid nakal. Karena itu memang fitrah manusia di dunia. Ada orang baik dan ada
orang yang sebaliknya. Nah cara yang terakhir ini adalah cara yang seharusnya
jangan sering Anda lakukan jika kita tidak terlalu kepepet. Hal ini boleh
dilakukan jika hanya Murid Anda terbukti menyepelekan Anda dan tidak bisa
ditolelir lagi. Selain itu, pilihan terakhir ini untuk menjaga harga diri guru
jika memang Anda disepelekan salah satu murid Anda. Baiklah, cara terakhir yang
bisa dipilih adalah dengan cara mengeluarkan mereka dari kelas. Tapi perlu
diingat harus dengan cara yang baik. Semisal, bilanglah seperti ini. Tolong
kamu nunggu di luar dulu nanti saya ingin ngasih sesuatu ke kamu. Harus diingat,
usahakan jangan marah (Karena itu merugikan kita sendiri).
Setelah Anda mengeluarkan
Murid yang nakal itu. Jangan lupa untuk mengajaknya berbincang-bincang
dengannya. Tanyai apa tujuan dan kemauan dia melakukan hal yang tidak baik di
kelas. Pertanyaan selanjutnya adalah dengan menanyai si murid: apakah dia
mempunyai masalah di keluarganya atau dengan teman-temannya. Intinya, kita
boleh mengeluarkan murid tapi jangan serta merta melepaskan anak yang
dikeluarkan begitu saja. Berbicara empat mata dengan Murid yang nakal akan
lebih sangat membantu ketimbang membiarkan atau bersifat acuh terhadap si murid
nakal.
Itulah sembilan tips yang bisa saya share-kan
di blog ini. Jika ini belum cukup. Anda dapat membaca lanjutan dari tips ini disini. Dan untuk menutup tulisan ini, saya teringat dengan
sebuah pernyataan “What you give is what you get”. Yup benar, apa yang anda
beri, itulah yang akan Anda terima. Jika Anda ingin diperhatikan murid Anda,
Anda harus terlebih dulu memperhatikan mereka. Jika Anda ingin dicintai murid
Anda, so Anda harus mencintai mereka terlebih dahulu. Jika Anda baik kepada
mereka, niscaya mereka akan berbuat baik kepada Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar