"Menilai kecerdasan anak tidak bisa hanya berdasarkan skor standar
semata, seperti tes IQ, hal itu amatlah terbatas. Namun, perlu mengukur dari
definisi kecerdasan yang berbeda."
Dr. Howard Gardner, Profesor bidang pendidikan di Harvard University,
Amerika Serikat mengemukakan, definisi kecerdasan yang berbeda untuk mengukur
potensi manusia secara lebih luas, baik pada anak maupun orang dewasa. Ia
membagi 8 jenis kecerdasan, dan dikenal sebagai Kecerdasan Majemuk (Multiple
Intelligences). Dan kita semua punya 8 area kecerdasan itu dalam taraf berbeda.
Menurut Dr. Halit Hulusi, Senior Educational Psychologist di Birmingham
Educational Psychology Service, Inggris, dengan delapan area kecerdasan ini,
berarti beragam cara dapat dilakukan orangtua untuk mengembangkan kecerdasan
anak-anaknya. Namun, tentu saja tidak setiap anak bisa menjadi brilyan di semua
bidang, tetapi Anda dapat membantunya mengoptimalkan semua potensi di setiap
area kecerdasannya.
1. Kecerdasan
Linguistik (Word Smart)
Kecerdasan yang melibatkan
kemampuan berbahasa. Seorang anak dengan kecerdasan linguistik menonjol umumnya
senang mendengarkan cerita, senang bercerita, senang bermain peran, dan
permainan yang berhubungan dengan kata-kata.
Stimulasi :


2.
Kecerdasan Logika-Matematika (Number Smart)
Kecerdasan yang melibatkan kemampuan
menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau
pola matematika, dan menyelidiki sesuatu secara ilmiah. Anak-anak dengan
kecerdasan logika-matematika yang tinggi memperlihatkan minat besar pada
kegiatan eksplorasi, cerewet bertanya tentang berbagai fenomena, dan menuntut
penjelasan logis dari setiap pertanyaannya.
Stimulasi :


3.
Kecerdasan Visual-Spasial (Picture Smart)
Kecerdasan yang melibatkan
kepekaan mengobservasi dan kemampuan berpikir dalam gambar. Kecerdasan ini
memungkinkan anak membayangkan bentuk-bentuk geometri atau tiga dimensi dengan
lebih mudah. Biasanya, anak menyukai kegiatan bermain puzzle, menggambar,
bermain balok, mencari jalan paling tepat, serta menghabiskan waktu luang untuk
melamun.
Stimulasi :

Anak bisa menjadi arsitek, seniman, ahli mesin, animator, desain komputer grafis, atau fotografer.

4.
Kecerdasan Musikal (Music Smart)
Kecerdasan yang melibatkan
kemampuan berpikir atau mencerna musik, menggunakan musik sebagai sarana
berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musikal, serta menciptakan
pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. Anak yang memiliki kecerdasan ini
sensitif terhadap suara, struktur musik dan ritme. Ia kemungkinan bagus saat
menyanyi atau memainkan instrumen musik.
Stimulasi :


5.
Kecerdasan Gerak Tubuh (Body Smart)
Disebut juga kecerdasan
kinestetik, melibatkan kemampuan mengontrol gerakan, keseimbangan, ketangkasan
dan keanggunan dalam bergerak. Anak-anak dengan kecerdasan gerak tubuh di atas
rata-rata, senang bergerak dan menyentuh sesuatu dengan tangkas dan cepat.
Keterampilan motorik halus dan kasarnya baik. Bisa dibilang, anak mengeksplorasi
dunia dengan otot-ototnya.
Stimulasi :

Anak bisa menjadi penari, atlet, koreografer, aktor/aktris, guru olahraga, pelatih drama, mekanik, atau ahli bedah.

6.
Kecerdasan Interpersonal (People Smart)
Kecerdasan yang melibatkan
kemampuan memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, serta melihat perbedaan
orang lain dari segi suasana hati, temperamen dan motivasi. Anak dengan
kecerdasan interpersonal yang menonjol, cenderung lebih baik dan mudah menjalin
interaksi sosial, serta sangat sensitif terhadap perasaan orang lain. Selain
itu, dia juga berpeluang menjadi pemimpin di kelompoknya.
Stimulasi :


7.
Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart)
Kecerdasan yang melibatkan
kemampuan memahami diri sendiri, mengetahui siapa dirinya, apa yang ingin ia
lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap suatu situasi, dan memahami situasi
seperti apa yang sebaiknya dihindari. Beberapa ciri anak dengan kecerdasan
intrapersonal di atas rata-rata adalah tahu apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukan dalam lingkungan sosial, dan tahu siapa orang yang tepat untuk
dimintai bantuan.
Stimulasi :


8.
Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)
Kecerdasan ini berkaitan dengan
kemampuan merasakan bentuk-bentuk dan menghubungkan elemen-elemen yang ada di
alam. Anak-anak dengan kecerdasan naturalis yang menonjol memiliki ketertarikan
yang besar terhadap lingkungan alam sekitarnya, termasuk binatang. Mereka tidak
takut atau jijik untuk memegangnya, sejak usia dini.
Stimulasi :


Tidak ada komentar:
Posting Komentar