Jika anda berpikir bahwa perempuan adalah satu-satunya pihak
yang harus mengurangi stres ketika mencoba untuk hamil, pikirkan lagi. Stres
secara psikologis juga dapat memengaruhi kualitas sperma, mengurangi
konsentrasi, penampilan, dan kemampuan untuk membuahi sel telur.
Sebuah studi terhadap 193 orang oleh Columbia
University mengungkap, pria yang mengalami dua peristiwa kehidupan penuh stres,
seperti kematian orang yang dicintai dalam satu tahun terakhir akan memiliki
kualitas sperma lebih buruk. Ini bila dibandingkan mereka yang tidak mengalami
kejadian tersebut. (Baca: Amankah Ibu Hamil Konsumsi Telur?)
Hal ini sama halnya dengan yang dialami pria
pengangguran. Namun, setelah berhasil membuahinya, pria juga punya punya
kejutan lain yang dialami. Berikut adalah lima hal lain tentang kehamilan
yang menakjubkan dan mungkin belum dikatakan oleh dokter kandungan Anda,
seperti dilansir Shine.
·
Pria juga bisa merasakan gejala kehamilan
Setengah dari laki-laki
diperkirakan mengalami beberapa gejala Couvade Syndrome atau simpatik kehamilan
meskipun tidak semua dokter setuju akan hal itu. Gejala yang paling umum adalah
hilangnya nafsu makan, sakit gigi, mual, sakit, dan cemas. Ini disebabkan
karena meningkatnya kadar hormon prolaktin, hormon yang lebih umum terkait
dengan menyusui.
Apa yang hormon menyusui
lakukan pada calon ayah? Laki-laki tidak menghasilkan cukup prolaktin untuk
memicu laktasi, jadi yang terjadi adalah kondisi medis tertentu, termasuk tumor
hipofisis, kadang-kadang mengakibatkan produksi "susu pria". Tapi,
prolaktin mungkin memiliki manfaat lain bagi ayah baru, termasuk membuat mereka
lebih mungkin untuk berinteraksi dengan bayi mereka.
·
Bayi belum lahir bisa merasakan apa yang ibunya makan
Ambil cairan ketuban dari
seorang wanita yang mengonsumsi makanan berbau bawang putih, Anda pun dapat
mencium bawang putih pada ketuban tersebut. Molekul bau dari makanan masuk ke
dalam cairan ketuban dengan mekanisme yang sama ke dalam ASI melalui darah. Dan
bayi, yang secara harfiah menghirup cairan ketuban selama di dalam rahim, dapat
mendeteksi makanan karena sudah memiliki reseptor bau di bagian belakang hidung
mereka. Paparan selera dan bau dalam makanan ibu bahkan dapat membentuk
preferensi makan mereka di kemudian hari. Beberapa studi menunjukkan bahwa bayi
yang ibunya makan banyak bawang putih atau adas manis selama hamil tertarik terhadap
bau ini setelah lahir.
·
Kehamilan benar-benar mengubah otak Anda
Anda mungkin pernah
mendengar tentang momnesia atau kelupaan yang berhubungan dengan kehamilan,
tetapi kehamilan juga memicu perubahan lain dalam otak. Otak perempuan menyusut
selama kehamilan dan biasanya baru kembali ke ukuran normal lagi sampai sekira
enam bulan setelah kelahiran. Dampak dari penyusutan ini belum sepenuhnya
dipahami, tetapi mungkin merupakan manifestasi fisik dari reorganisasi
struktural yang terjadi.
Penelitian terhadap hewan
menunjukkan bahwa kehamilan memicu pertumbuhan sel-sel otak baru di pusat
memori otak, hippocampus. Hal ini juga tampaknya memicu perbaikan dalam
keterampilan navigasi dan memori tempat.
Penelitian pada manusia
juga mengisyaratkan beberapa perubahan perilaku yang ditimbulkan oleh
kehamilan. Perempuan mungkin menjadi lebih sensitif terhadap ekspresi wajah
termasuk rasa takut, jijik, dan marah. Mereka juga tampaknya kurang terganggu
oleh situasi stres selama kehamilan.
·
Bayi belum lahir dapat mendeteksi suasana hati ibunya
Jika melihat adegan Julie
Andrews di The Sound of Music dimana dia berjingkrakan di sekitar
pegunungan dan bernyanyi membuat semangat Anda meningkat, ini juga mungkin
memengaruhi bayi Anda. Satu studi baru menemukan bahwa janin yang ibunya
melihat klip video ini melambaikan tangan dan membuat lebih banyak gerakan
daripada ketika ibu mereka melihat film sedih. Sulit untuk mengetahui apakah
ini berarti bahwa bayi dan ibu berbagi antusiasme film yang sama atau tidak.
Tapi itu petunjuk bahwa bayi yang belum lahir sudah klik terhadap respon
emosional ibu mereka.
·
Sel dari bayi hidup di dalam tubuh Anda setelah melahirkan
Memiliki bayi mengubah Anda
dengan cara yang tidak dapat Anda bayangkan. Dari awal kehamilan dan
seterusnya, Anda selamanya akan membawa sepotong kecil bayi Anda ke mana-mana
dalam bentuk sel-sel janin yang beredar dalam darah atau bertahan dalam sumsum
tulang Anda. Bahkan, ada petunjuk bahwa sel-sel ini dapat berfungsi sebagai semacam
alat perbaikan untuk ibu.
Wanita dengan kanker
payudara dan lainnya tampaknya hanya memiliki sedikit sel ini daripada wanita
yang sehat, sementara studi juga menemukan tanda-tanda bahwa sel-sel janin
dapat membantu menambal beberapa kerusakan fisik pada hati yang disebabkan oleh
hepatitis C. Dan itu juga berlaku pada sang anak. Dalam semua kemungkinan, Anda
masih membawa beberapa sel sang ibu - bahkan mungkin beberapa sel nenek - dalam
darah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar