Rumah tangga yang ideal dan sempurna,
harmonis dan bebas dari konflik tentu saja menjadi dambaan setiap pasangan
suami istri. Namun, tentunya riak-riak kecil dalam hubungan pernikahan
lazim terjadi. Pasti di suatu titik kita akan menemui perbedaan pendapat,
perselisihan, hingga pertengkaran. Hal ini wajar dan normal, selama masih
berada dalam kendali kedua pasangan.
Lewat
artikel ini bisa membantu anda untuk membangun rumah tangga yang lebih kokoh
dan harmonis.
1. Dengarkan
Langkah
pertama dan paling dasar dalam mengatasi masalah rumah tangga adalah mendengarkan
dengan baik berbagai problem maupun berbagai hal yang dinilai kurang
"sreg" di hati pasangan. Sebelum mengungkapkan masalah yang
anda miliki, akan lebih baik jika terlebih dahulu mencoba mendengarkan dari
sudut pandang suami atau istri.
Cobalah
untuk menjadi pendengar yang baik. Jangan memotong pembicaraan sebelum
sang pasangan selesai menuturkan semua permasalahannya kepada anda. Saat
mendengarkan, pikirkan pula langkah selanjutnya yang akan anda ambil, jangan
sekedar masuk telinga kiri dan keluar melalui telinga kanan.
2. Berpikir dari sudut pandang pasangan
Setelah
anda mendapat gambaran dari sudut pandang pasangan, cobalah untuk memandang
masalah yang dihadapi dari perspektif pasangan. Hal ini berguna untuk
benar-benar memahami posisinya dalam masalah yang sedang anda berdua hadapi.
Pikirkanlah konsekuensi, kerugian, kesedihan, atau bahkan rasa sakit yang
harus ditanggung sang pasangan.
Ingat,
tahap ini sangat penting dan jangan pernah dilewatkan. Kemampuan untuk
memahami pasangan sangat penting, apalagi jika anda berposisi sebagai seorang
pria. Wanita memiliki perasaan sensitif yang harus selalu dijaga.
Mungkin artikel tentang "10 Cara Memahami Perasaan Wanita" dari kami bisa sedikit membantu.
3. Nada suara
Ketika
sedang berdiskusi tentang berbagai problem dan masalah rumah tangga,
perhatikanlah nada suara anda. Kemarahan dan perasaan tidak enak dari
lawan bicara sebagian besar timbul karena cara kita mengungkapkan suatu hal.
Walaupun sebenarnya hal yang kita ungkapkan tidak menyinggung perasaan,
namun kita mengucapkannya dengan nada suara yang salah, hal ini bisa
menimbulkan kemarahan dan kesalahpahaman.
Cobalah
untuk menghindari berbicara dengan nada suara tinggi. Untuk kaum wanita,
jangan merepet dan mencecar suami dengan berbagai pernyataan dan pertanyaan.
Bicara dengan tenang, dan beri jeda agar pasangan anda memiliki waktu
untuk mengungkapkan pikirannya.
4. Ingat komitmen yang sudah anda sepakati sebagai pasangan
Jika
masalah rumah tangga yang dihadapi begitu berat sehingga membahayakan
stabilitas hubungan anda berdua, ingatlah komitmen anda ketika memutuskan untuk
hidup bersama. Sadarilah bahwa masalah akan selalu ada dalam hidup
manusia, dan jangan biarkan sedikit rintangan menghancurkan komitmen dan janji
suci yang sudah anda ungkapkan sebelum menikah.
Ada
berbagai unsur yang bisa anda gunakan untuk mengingatkan komitmen yang sudah
dibangun dengan pasangan, seperti masa depan anak, investasi, maupun
mimpi-mimpi yang ingin anda wujudkan bersama keluarga. Faktor-faktor
seperti agama, status sosial, maupun prinsip hidup juga bisa menjadi
pertimbangan tersendiri.
5. Saling terbuka
Komunikasi
yang sehat mutlak diperlukan untuk membangun rumah tangga yang
harmonis. Kunci untuk komunikasi
yang sehat dalam keluarga adalah keterbukaan. Menjalin rumah tangga
berarti siap untuk membuka diri anda sepenuhnya pada pasangan dan tidak
menyimpan rahasia tertentu dari orang yang anda cintai.
Kembangkan
juga sikap saling terbuka untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh
anda berdua. Jangan saling memendam emosi, karena emosi yang dipendam
selama beberapa saat bisa meledak menjadi sebuah bom waktu yang menghancurkan
rumah tangga yang dibangun dengan susah payah.
6. Bicarakan masalah dalam suasana yang tepat
Timing
adalah satu lagi faktor penting
yang harus diperhatikan jika ingin menyelesaikan problematika rumah tangga
dengan baik. Anda harus tahu kapan saat harus mengungkapkan masalah yang
anda miliki dan kapan harus menundanya. Perhatikan benar-benar kondisi
diri anda dan pasangan saat ingin membicarakan sebuah problem yang vital.
Pastikan
untuk membicarakan masalah saat kondisi fisik maupun emosi anda berdua dalam
keadaan stabil, sehingga solusi bisa dipikirkan dengan kepala dingin. Mood
yang baik juga sangat membantu untuk mencari penyelesaian yang
menguntungkan kedua belah pihak.
7. Kontrol emosi
Satu
poin lagi yang paling penting, jangan emosional saat membicarakan sebuah
masalah rumah tangga, apalagi saat mengambil keputusan dan menentukan solusi.
Emosi yang tidak terkontrol bisa merubah sebuah diskusi menjadi
pertengkaran hebat yang bisa meninggalkan luka yang sangat dalam bagi anda,
pasangan, maupun anggota keluarga yang lain.
Saat
anda merasa emosi sudah memuncak, jangan ragu untuk mengakhiri pembicaraan.
Ingat, sebelum mengungkapkan kata-kata atau melakukan perbuatan yang bisa
menyakiti pasangan, pikirkanlah baik-baik. Jangan sampai emosi sesaat
merusak hubungan yang sudah dibangun selama bertahun-tahun.
8. Bantuan dari pihak ketiga
Sebisa
mungkin, masalah rumah tangga sepantasnya diselesaikan secara internal saja,
tanpa campur tangan dari pihak luar. Namun jika anda berdua menemui jalan
buntu, maka jangan ragu untuk meminta bantuan dari pihak keluarga anda atau
pasangan. Tentu saja hal ini harus dilakukan dengan persetujuan kedua
belah pihak, dan tidak serta merta mengundang pihak dari luar tanpa
sepengetahuan pasangan.
Jika
ingin lebih netral dan profesional, anda bisa mengikuti konseling atau meminta
nasihat psikolog. Konseling seperti ini biasa disebut sebagai marital
counseling, dan sudah biasa dilakukan oleh pasangan-pasangan di negara
barat.
9. Biarkan cinta berbicara
Sebesar
apapun masalah rumah tangga yang dihadapi, ingatlah bahwa anda berdua pernah
dan masih saling mencintai. Gunakanlah rasa cinta tersebut sebagai sumber
energi untuk membantu anda dan pasangan mengatasi gelombang masalah yang
menimpa. Saat sedang bertengkar, cobalah ingat saat-saat di mana cinta
anda berdua sedang kuat-kuatnya, seperti pada saat pacaran atau periode awal
menikah.
Berhubungan
intim juga bisa sangat membantu untuk mengatasi masalah rumah tangga,
setidaknya meyakinkan bahwa di antara anda berdua masih terjalin sebuah ikatan
yang kuat dan spesial. Rasa cinta adalah salah satu elemen paling ampuh
yang bisa digunakan untuk menghindari pertengkaran dan memperkuat bahtera keluarga.
10. Cari jalan tengah yang menguntungkan kedua belah pihak
Setelah
anda melakukan sebagian atau semua poin di atas, maka tibalah saatnya untuk
mengambil keputusan dan menemukan solusi. Tujuan utama dalam mengatasi
masalah rumah tangga adalah dengan menemukan win-win solution alias
solusi yang menguntungkan bagi anda maupun pasangan. Jangan mengambil
solusi yang berat sebelah atau yang merugikan salah satu pihak.
Saat
memutuskan sesuatu, pastikan bahwa pasangan anda menyetujui keputusan tersebut,
dan anda juga merasa sreg untuk menerimanya. Langkah selanjutnya
adalah berkomitmen terhadap solusi dan keputusan yang sudah diambil, dan
menggunakan masalah yang dihadapi menjadi sebuah pengalaman berharga yang
bisa membuat diri anda maupun pasangan menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi
hidup.
Semoga tips-tips ini bermanfaat
dan berguna.