Selasa, 17 November 2009

Berfikir Kreatif

Berfikir dan menghasilkan ide kreatif tidaklah sesulit yang dibanyangkan. Kreatif dapat dipelajari dan diajarkan. Kreatif itu mudah. Berfikir kreatif dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah besar, seperti bagaimana mengatasi disintegrasi bangsa, kemiskinan, sampah-sampah kota, sumber energi murah, hingga masalah-masalah yang sederhana seperti memilih kado natal/tahun baru dan ulang tahun. Terobosan-terobosan besar dalam mengatasi masalah biasanya diawali dari sebuah ide kreatif yang diteruskan oleh usaha keras tanpa kenal menyerah. Bangsa Indonesia membutuhkan sumbangan ide-ide kreatif untuk membuat terobosan-terobosan baru dalam mengatasi krisis. Setiap orang boleh menyumbangkan ide. Semakin banyak ide kreatif, semakin besar peluang untuk mengatasi krisis.
Banyak orang beranggapan kreatif hanyalah milik ilmuwan yang berotak brilian atau milik para seniman. Pemikiran kreatif merupakan bakat yang diwariskan turun temurun. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Banyak penelitian membuktikan bahwa kreatif dapat dilatih dan diajarkan. Para ahli banyak mengusulkan metode berfikir kreatif, seperti: brainstorming, sinektik, analogi, main maping, lateral thinking, dan lain-lain. Di samping itu ada pula cara-cara yang lebih mudah dan praktis untuk merangsang lahirnya ide-ide kreatif.
Penggabungan Ide
Pola berfikir kreatif yang sering kita temui adalah pengabungan ide. Produk-produk inovatif banyak dikembangkan dari gabungan ide-ide yang sudah ada sebelumnya. Contoh paling mudah adalah teknologi telepon selular (handphone =HP). HP awalnya hanya untuk alat komunikasi suara saja. Kemudian orang berfikir untuk mengabungkan HP dengan teknologi lain yang sudah ada. Misalnya, HP dikawinkan dengan kamera digital, maka lahirlah HP berkamera. HP digabungkan dengan radio FM, jadilah HP yang bisa untuk mendengarkan siaran radio FM. HP digabungkan dengan kamera + radio FM + MP3 player, maka jadilah HP yang full multimedia. HP + PDA (personal digital assistance), lahirlah HP dengan fungsi PDA sekaligus. Industri minuman banyak juga yang menerapkan pola ini. Misalnya, teh + buah jadilah teh dengan rasa buah segar, susu + buah jadilah susu dengan rasa buah.
Pengabungan ide merupakan pola berfikir kreatif yang sangat klasik. Banyak produk-produk inovatif klasik yang dikembangkan dengan pola yang sama. Kursi roda adalah gabungan dari kursi dengan roda. Pensil dengan karet penghapus diujungnya adalah gabungan dari pensil dan karet penghapus.
Mengabungkan ide sangatlah mudah. Mendapatkan ide gabungan yang bermanfaat dan dapat direalisasikan adalah tantangan tersendiri. Tidak semua ide gabungan benar-benar bermanfaat. Sebagian besar ide gabungan sulit direalisasikan dengan ilmu dan teknologi yang ada pada saat ini, namun bukan berarti ide tersebut tidak dapat direalisasikan. Dengan berkembangnya ilmu pengatahuan dan teknologi di bidang-bidang lainnya, ide yang sebelumnya mustahil direalisasikan, dapat segera diwujudkan.
Membuat Jadi Lebih
Cara lain untuk mendapatkan ide kreatif adalah dengan menambahkan kata lebih dan sebuah kata sifat lain, misalnya: lebih kecil, lebih besar, lebih mudah, lebih sederhana, lebih murah, lebih kuat, lebih ringan, lebih banyak, lebih sedikit, lebih tipis, lebih tebal dan seterusnya. Masih dengan contoh teknologi HP. Ukuran HP generasi terdahulu dengan generasi terbaru sangat berbeda. HP generasi pertama sangat besar ukurannya, menjadikan HP lebih kecil dengan kemampuan besar seperti HP terkini merupakan ide yang sangat kreatif dan inovatif.
Harga BBM saat ini mahal. Membuat bahan bakar alternatif dengan harga lebih murah merupakan ide yang kreatif. Bahan dasar dari bahan bakar tersebut boleh apa saja asalkan memenuhi kriteria lebih murah dari BBM konvensional. BBM asal fosil tidak dapat diperbaharui, membuat BBM yang lebih dapat diperbaharui merupakan ide yang sangat kreatif. Contohnya biodisel yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan, atau biogas yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan, Bogor.
Analogi
Pemikiran kreatif dapat lahir dari hasil mempersamakan atau analogi. Dua buah ide yang sama sekali berbeda dapat dianalogikan untuk menghasilkan ide kreatif. Dengan analogi sebuah permasalahan dipandang dengan cara berbeda dan dengan sudut pandang baru.
Makhluk hidup dan organisasi/perusahaan adalah dua hal yang sangat berlainan. Makhluk hidup membutuhkan makanan dan gizi, buang air besar dan kecil (limbah). Makhluk hidup mula-mula kecil, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, tua, beranak pinak dan akhirnya mati. Makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan dan memberikan respon terhadap rangsangan yang diterimanya. Karakteristik makhluk hidup ini diterapkan pada sebuah organisasi. Organisasi/perusahaan diibaratkan memiliki karakteristik makhluk hidup, dia dapat tumbuh dan berkembang, membutuhkan input yang layaknya gizi, dan dapat memiliki banyak anak perusahaan. Telaah mendalam dari cara pandang ini melahirkan sebuah ilmu manajemen baru yang saat ini banyak dipakai di perusahaan-perusahaan besar.
Sistem transportasi darat dapat dianalogikan dengan sistem transportasi pada saluran pembuluh darah pada manusia. Mempelajari karakteristik pembuluh darah secara mendalam, kemudian diterapkan pada sistem transportasi darat mungkin dapat melahirkan teknologi untuk mengatasi kemacetan di jalan raya.
Semakin kecil persamaan antara dua ide yang dianalogikan akan semakin besar peluang mendapatkan ide-ide kreatif dan brilian. Seringkali analogi terasa seperti dipaksa-paksakan. Disinilah seninya berfikir analogi, menyamakan sesuatu yang sebenarnya tidak sama.
Wujudkan Ide
Ide kreatif hanyalah sebuah hasil pemikiran yang bersifat abstrak. Ide tersebut akan tetap bersifat abstrak sampai ide tersebut diwujudkan atau direalisasikan. Sebuah ide akan memberikan dampak dan terasa manfaatnya apabila ide tersebut diwujudkan menjadi bentuk nyata. Perwujudkan ide dapat berupa tindakan, tulisan, atau sebuah karya seni.
Mewujudkan ide kreatif menjadi realita penuh dengan tantangan dan seringkali tidak semudah melahirkan ide tersebut. Ide yang tampak sederhana, misalnya: membuat tabung televisi layar datar dari teknologi sebelumnya yang berlayar cembung, membutuhkan waktu bertahun-tahun, biaya yang besar, dan SDM yang tidak sedikit. Thomas Alva Edison melakukan lebih dari 1000 percobaan dan mencoba lebih dari 5000 material sebelum akhirnya menemukan bola lampunya yang legendaris itu. Kesulitan mewujudkan sebuah ide kreatif dibatasi oleh tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat itu.
Menghasilkan ide-ide kreatif adalah mudah. Mewujudkan ide kreatif tersebut menjadi kenyataan itulah inti dari kreatifitas. Seperti kata Thomas Alva Edison, ”Kreatif itu 1% ide hebat, dan 99% kerja keras”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar